Sabtu, Februari 14, 2009

Geografi Kota dan Desa

Oleh Irvinia Budining Arumsari
Rabu, 24 November 2004
gambar sampulPenulis : Drs. Daldjoeni
Penerbit: Alumni
Tebal: 272 hal + xvi
ISBN: 9794140740

Buku dengan tebal isi 272 halaman dan xvi (16) halaman lampiran awal, terbagi menjadi 14 bagian (bab). Di dalam buku ini terdapat bahasan umum mengenai kota dan desa berdasarkan perspektif sejarah, struktur, dan pertumbuhannya berserta contoh-contoh kasus yang terdapat di Indonesia maupun luar negeri.

Pada hakikatnya kota dan desa saling berinteraksi satu sama lainnya. Seperti yang terdapat dalam kalimat "Kota selalu mempunyai ikatan erat dengan wilayah yang mengelilinginya" (hal 76). Pada halaman 77 disebutkan contoh-contoh interaksi dan ikatan antara kota dan desa.

Implikasi dari interaksi dan ikatan tersebut ada yang bersifat negatif maupun positif. Salah satu implikasi negatif adalah urbanisasi. Urbanisasi sebenarnya menyangkut proses menjadi kawasan perkotaan, migrasi masuk kota, perubahan jiwa dari bertani ke yang lainnya; juga menyangkut perubahan dalam pola perilaku manusia (hal 95). Urbanisasi merupakan implikasi negatif dilihat dari sudut pandang desa, dimana desa akan mengalami ‘kematian’ perlahan karena penduduknya berpindah (tempat tinggal) ke kota atau berpindah (mata pencaharian) dari bertani ke non pertanian.

Implikasi negatif dilihat dari sudut pandang kota adalah cornubation yang merupakan kota raksasa akibat pemekaran wajar dengan penduduk sebanyak 500.000 hingga 5 juta atau lebih. Hal-hal yang menyebabkan cornubation, pola dan contoh-contohnya juga dibahas dalam buku ini, khususnya bab 8.

Selain membahas masalah intern kota (dalam bab 10 dan 13), Djaldjoeni juga membahs kota dari sektor-sektor yang mempengaruhinya, seperti industri, ekonomi, dan wilayah surbubia. Wilayah surbubia (dari kata Latin suburbis; sub = bawah, urbis = kota) yang dalam bahasa Inggris disebut fringe dan dalam bahasa Indonesia disebut wilayah pinggiran merupakan wilayah pinggiran kota yang terhubung akibat pertumbuhan kota ke luar.

Dalam menjelaskan kota, Djaldjoeni melengkapinya dengan tabel, gambar dan peta sebagai data penunjang. Tidak hanya teori, tetapi penjelasannya mencakup teknis seperti rumus dan hitungan matematis, diengkapi dengan model aplikasi. Hanya kekurangan buku ini terletak pada kualitas cetakan peta dan gambar yang kurang representatif. Peta dan gambar dengan kualitas BW (black and white/ hitam putih) bisa dibuat menarik dengan menambahkan struktur artistik berupa pola dan penambahan label-label yang sesuai dengan peta dan gambar tersebut.

http://www.geografiana.com/buku/buku/geografi-kota-dan-desa

1 komentar:

  1. The brand-omega watch was related to accuracy and reliability of swiss watches for a long time. The reason for its success tissot watches is high quality and unique design.

    BalasHapus